Senin, 17 Februari 2025
Raja Ampat
Kepulauan Raja Ampat adalah gugusan kepulauan yang berlokasi di barat bagian Semenanjung Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah Kabupaten Raja Ampat dan Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Empat gugusan pulau yang menjadi anggotanya dinamakan menurut empat pulau terbesarnya, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta. Perairan Kepulauan Raja Ampat memiliki sebaran 574 spesies terumbu karang dan 553 jenis ikan karang (bullseye) dan diketahui sebagai kawasan laut terkaya dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. [
Raja Ampat dapat dicapai dengan pesawat dari Jakarta atau Bali ke Sorong via Makassar atau Ambon dan Manado. Penerbangan memakan waktu kurang lebih 6 jam.Dari Sorong, untuk ke Raja Ampat ada dua cara:
Ikut tur dengan perahu pinisi atau
Tinggal di resort Raja Ampat Dive Lodge.
Kebanyakan wisatawan yang datang ke Raja Ampat saat ini adalah para penyelam. Untuk yang bukan penyelam ada sejumlah pantai berpasir putih, gugusan pulau karst dan flora dan fauna endemik seperti cendrawasih merah, cendrawasih Wilson, maleo waigeo, beraneka burung kakatua dan nuri, kuskus waigeo, serta beragam jenis anggrek.
Danau toba
Danau Toba (Surat Batak: ᯖᯀᯬ ᯖᯬᯅ, translit. Tao Toba) adalah danau alami berukuran besar di Sumatera Utara, Indonesia yang terletak di kaldera gunung supervulkan. Danau ini memiliki panjang 100 kilometer (62 mil), lebar 30 kilometer (19 mi), dan kedalaman 508 meter (1.667 ft). Danau ini terletak di tengah pulau Sumatra bagian utara dengan ketinggian permukaan sekitar 900 meter (2.953 ft). Danau ini membentang dari 2.88°N 98.52°E sampai 2.35°N 99.1°E. Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia sekaligus danau vulkanik terbesar di dunia.[1]
Flora di danau ini meliputi berbagai jenis fitoplankton, makrofita kecil, makrofita mengambang, dan makrofita terbenam, sedangkan daratan sekitarnya ditutupi hutan hujan, termasuk jenis hutan pinus tropis Sumatra di daerah pegunungan yang lebih tinggi.[23]
Fauna di danau ini meliputi beberapa spesies zooplankton dan hewan bentos. Karena danau ini oligotrof (tidak kaya nutrien), ikan aslinya tergolong langka. Hanya ada dua ikan endemik di danau ini, yaitu Rasbora tobana (bisa disebut hampir endemik karena juga ditemukan di sungai-sungai yang bermuara di danau ini)[24] dan Neolissochilus thienemanni, biasa disebut ikan Batak.[25] Spesies yang disebutkan terakhir itu terancam oleh deforestasi (penyebab siltasi), polusi, perubahan ketinggian air, dan spesies ikan baru yang didatangkan ke danau ini.[25] Spesies ikan asli lainnya adalah Aplocheilus panchax, Nemacheilus pfeifferae, Homaloptera gymnogaster, Channa gachua, Channa striata, Clarias batrachus, Barbonymus gonionotus, Barbonymus schwanenfeldii, Danio albolineatus, Osteochilus vittatus, Puntius binotatus, Rasbora jacobsoni, Tor tambra, Betta imbellis, Betta taeniata, dan Monopterus albus.[26] Spesies ikan pendatang meliputi Anabas testudineus, Oreochromis mossambicus, Oreochromis niloticus, Ctenopharyngodon idella, Cyprinus carpio, Osphronemus goramy, Trichogaster pectoralis, Trichopodus trichopterus, Poecilia reticulata, dan Xiphophorus hellerii.[26][27]
Labuan Bajo
Labuan Bajo merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Labuan Bajo juga merupakan pusat pemerintahan dari Kecamatan Komodo dan sekaligus merupakan ibu kota Kabupaten Manggarai Barat. Kelurahan ini digadang-gadang sedang diwacanakan sebagai pengembangan Kota Wisata Labuan Bajo.[2] Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai destinasi wisata superprioritas di Indonesia.[3] Di Labuan Bajo juga terdapat hutan buatan, yakni Hutan Solohana.[4] Batu Karang Strawberry
sunting
Di sekitar Labuan bajo terdapat banyak gugusan pulau salah satunya Pulau Rinca yang memiliki daya tarik wisata, salah satunya Strawberry Rock Stone atau diterjemahkan secara bebas Batu Karang strawberry. Diberi nama seperti itu karena bentuk gugusan karang berwarna merah muda di kawasan perairan Labuan Bajo. Berada di desa Pasir Panjang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai barat- NTT. Bahasa setempat menamai lokasi tersebut Nisa Purung yang berarti pulau terbakar,namun banyak masyarakat menyebutnya karang strawberry karena dominan yang berwarna merah muda di karang tersebut.
Untuk berkunjung ke daerah tersebut , satu- satunya dapet ditempuh melalui laut dengan perahu kayu, boat dan Kapal Pinisi. Akses jalan darat sampai saat ini belum tersedia. Pengunjung dapat menggunakan perahu kayu dan kapal kayu (pinisi) dengan jarak tempuh sekitar 30 menit. Kapal kayu/ pinisi memiliki program untuk mengunjungi pulau- pulau di sekitar kawasan Labuan Bajo dengan durasi berlayar mulai dari 3 hari 2 malam termasuk salah satunya mengunjungi Pulau Rinca.
Tiba di pulau Rinca, pengunjung di arahkan berjalan ke loket masuk. setelah itu akan dipandu untuk naik perahu boat ke strawberry Rock stone dengan berjalan 5 menit di sepanjang pantai. menuju ke area ini pengunjung melewati kawasan trekking alami dan dapat melihat sunset di salah satu sudut pulau tersebut[6]
Karimun Jawa

Menurut legenda lokal, Karimunjawa ditemukan oleh Sunan Nyamplungan. Kala itu, Sunan Muria memerintahkan Amir Hasan ke sebuah pulau yang terlihat kremun-kremun (kabur) dari puncak Gunung Muria untuk mengembangkan ilmu agamanya. Karena terlihat kremun-kremun, akhirnya pulaunya dinamai "Karimunjawa" hingga kini.[2]
Amir Hasan kelak dikenal sebagai Sunan Nyamplungan karena menanam tanaman Nyamplung di sana, yang ternyata bermanfaat sebagai pemecah angin
Senin, 03 Februari 2025
Pantai melasti
Kintamani Bali
Kintamani berasal dari kata Cintamani, dalam sloka 65 disebut sebagai Asta Guna atau tempat yang dikehendaki. Lain lagi pendapat mendiang tokoh budaya dan sastra kuno setempat, I Nyoman Singgin Wikarman.Nama tersebut secara harafiah berarti “ kepala danau ” dan didedikasikan kepada Dewi Batari Ulun Danu, dewi penopang kehidupan dan sangat dihormati di danau tersebut.